Senin, 13 Desember 2010

SWAMEDIKASI


Apa itu swamedikasi?
Swamedikasi didefinisikan sebagai tindakan pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Swamedikasi juga didefinisikan sebagai tindakan penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter oleh masyarakat atas inisiatif mereka sendiri. 

Keuntungan?
Praktis, ekonomis, mudah didapat, efisien, aman jika digunakan sesuai petunjuk. Kerugian? Kurangnya pengetahuan soal obat dapat menimbulkan efek samping dari : efek samping obat (tidak mengetahui  tidak memperhatikan peringatan danàkontraindikasi, interaksi obat perhatian) salah diagnosa, salah memilih terapi.

Kriteria obat yang digunakan?
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
5. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
6. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Jenis obat yang digunakan tanpa resep 
1. Obat bebas (OTC
  - obat bebas : tanda lingkaran hitam, dasar hijau                  
  - obat terbatas : tanda lingkaran hitam, dasar biru
2. Obat Wajib Apotek (OWA) Merupakan obat keras tanpa resep dokter, tanda: lingkaran hitam, dasar merah
3. suplemen makanan 

PHARMACEUTICAL CARE DI DALAM SWAMEDIKASI SANGAT DIPERLUKAN,
         Berhubung kebanyakan pasien cenderung untuk memilih swamedikasi dibandingkan pergi ke dokter ketika pertama kali sakit.      
         Masyarakat lebih memilih ke apotek untuk mendapatkan obat-obat untuk swamedikasi.
         Masyarakat semakin terdidik dan kritis dalam memilih layanan kesehatan dan jenis-jenis obat sehingga kebutuhan untuk mendapatkan informasi mengenai obat tinggi.
        Masyarakat punya hak untuk memilih dari sekian banyak jenis obat yang telah diresepkan dokter.
        Berdasarkan pemantauan di salah satu apotek terbesar di INDONESIA, jumlah pengguna jasa swamedika semakin meningkat dari hari ke hari. 

BUKANKAH KESEMPATAN INI DAPAT DIMANFAATKAN??

0 comments: