Selasa, 14 Desember 2010

Tentang Kulit dan Penyakit Kulit

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam. Kulit merupakan jalinan jaringan tidakberujung pembuluh darah, saraf, dan kelenjar, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit.
Kulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap infeksi bakteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh-pembuluh drah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Setelah kehilangan seluruh kulit, maka cairan tubuh yang penting aka menguapa dan elektrolit-elektrolit akan hilang dalam beberapa jam saja.
Secara mikroskopis kulit terdiri dari 3 lapisan :
  1. Epidermis
  2. Demis
  3. Lemak subkutan
Epidermis
 Merupakan bagian terluar kulit dibagi menjadi 2 lapisan utama:
  • Lapisan sel-sel tidak berinti yang bertanduk (stratumkorneum/lapisan tanduk)
  • Lapisan dalam (stratum malphigi), merupakan asal sel-sel permukaan bertanduk setelah mengalami proses diferensiasi
Stratum malfigi dibagi atas 3:
  • Stratum granulosum
  • Lapsisan sel basal (stratum germinativum )
  • Stratum spinosum
Lapisan basal sebagian besar terdiri dari sel-sel epidermis yang tidak berdifensiasi yang terus menerus mengalami mitosis, salah satu sel anak akan tetap berada di lapisan basal untuk kemudian membelah lagi, sedangkan sel yang lain berimigrasi ke atas menuju stratum spinosum.
Sel berdifeirnsiasi utama stratum spinosum adalah keratinosit yang membentuk keratin suatu protein fibrisa. Pada waktu keratinosit meninggalkan stratum spinosum dan bergerak ke atas, sel-sel ini akan mengalami sperubahan bentuk, orientasi, struktur sitoplasmik dan komposisi. Proses ini mengakibatkan transformasi dari sels-sel yang mati dan bertanduk dari stratum korneum, suatu proses yang dinamakan keratinisasi. Stratum granulosumberada langsung dibawah stratum korneum dan memiliki fungsi penting dalam menghasilkan protein dan ikatan kimia stratum korneum. Unsur-unsur sitoplasma juga mengalami perubahan-perubahan yang penting, demikian pula nukleusdan membrane sel keratinositmensintesis tonofilamen, protein berfilamen. Akhirnya, keratinosit ini akan melalui fase transisi, yaitu komponen-komponen sitoplasma mengalami disoasiasi dan degradasi.
Sel utama yang kedua adalah melanosit, ditemukan dalam lapisan basal. Perbandingan sel-sel basal terhadap melanosit adlah 10:1. Didalam melanost disintesis granula-granula pigmen yang disebut melanosom. Melanosom mengandung biokromacoklat yang disebut melanin. Melanosom dihidrolisis oleh enzim dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jumlah melanin dalam keratinosit menentukan warna dari kulit. Melanin melindungi kulit dari pengaruh-pengaruh matahari yang merugikan. Sebaliknya, sinar matahari meningkatkan pembentukan melanosom dan melanin. 

Dermis
Lapisan kulit yang terletak tepat dibawah epidermis, dan terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin dan retikulin yang tertanam dlam suatu substansi dasar. Matriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan member nutrisi pada epidermis yang sedangtumbuh. Disekitar pembuluh darah yang kecil tedapat limfosit, histiosit, sel mast dan neutrofil polimorfonuklear yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda-benda asing. Serabut-serabut kolagen khusus menambatkan sel-sel basal epidermis pada dermis. 

Lapisan Subkutan
Lapisan ini merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk mempertahankan suhu tubuhdan tempat penyimpanan energy. Dari sudut kosmetik, lemak subkutan ini mempengaruhi daya tarik seksual kedua jenis kelamin.
  • Kelenjar keringat (Akrine); terdapat pada hamper seluruh kulit, kecuali telinga dan bibir. Kelenjar ini membentuk suatu larutan hipotonik yang jernih dan encer dan mengandung banyak urea dan laktat. Kelenjar keringat juga membantu mempertahankan suhu tubuh.
  • Kelenjar sebasea; Struktur lobular yang terdiri dari sel-sel yang berisi lemak. Substansi berminyak yang disebut sebum disalurkan menuju saluran sentral dan dikeluarkan melalui saluran-saluran pilosebasea folikel-folikel rambut. Kelenjar sebasea banyak pada wajah,dada, punggung dan bagian proksimal lengan. Aktivitasnya terutama diatur oleh horman-hormon androgenic.
  • Kelenjar apokrin; terutama di daerah aksila, kulit genital, sekitar putting susu dan di daerah perianal. Kekelnjar apokrin membentuk zat-zat seperti susu, kental yang berasal dari komponen-komponen organic. Kelenjar ini memulai aktivitasnya pada usia pubertas.
  • Rambut; dibentuk dari keratin
  • Kuku; merupakan lempeng keratin mati yang dibentuk oleh sel-sel epidermis maktriks kuku.
 
Macam-macam penyakit pada kulit.
Infeksi jamur pada kulit
            Infeksi jamur superficial dapat menyerang kulit, rambut atau kuku.  Infeksi jamur pada kulit kepala dan kulit dikenal dengan infeksi cacing gelang
            Kebanyakan infeksi jamur pada manusia disebabkan oleh tiga jenis jamur : Microsporum, Trychophyton dan Edidermophyton.  Jamur ditularkan dari manusia kemanusia, dari binatang kemanusia, atau dari tanah kemanusia.  Infeksi jamur yang dicurigai dapat dipastikan dengan mengadakan pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit dalam larutan kalium hidroksida.  Hifa majemuk dapat ditemukan pada pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit pasien dengan infeksi jamur.
            Biakan jamur dilakukan untuk mengidentifikasi jamur penyebab infeksi, memastikan diagnosis dan kemungkinan cara transmisinya..
            Tinea korporis adalah infeksi jamur kulit diseluruh wajah, tubuh, dan ekstremitas.  Sering kali skuama diperifer disertai dengan eritema dan pustule yang terlihat dengan bentuk seperti cincin.  Infeksi ini dapat ditularkan dari hewan melaui M. canis atau Trichophyton metagrophytes dan dari manusia melaui Trychophyton rubrum.  Diagnosis dipastikan dengan pemeriksaan kalium hidroksida dan biakan jamur.
            Tinea kruris merupakan infeksi jamur pada lipat paha.  Infeksi ini lebih sering dalami laki-laki dan disertai rasa gatal yang hebat dan lesi berbentuk lengkung dengan eritema perifer dan skuama yang sering kali meluas sampai ke paha. 
            Trinea pedis dan tinea manuum adalah infeksi jamur pada kaki dan tangan, mungkin merupakan infeksi yang paling sering terjadi.  T. rubrum dapat menimbulkan bercak berskuama disertai eritema pada telapak kaki dan tangan.  Yang sering kali terserang adalah kedua kaki dan hanya satu tangan.  T. metagrophytes menimbulkan peradangan erupsi pustular, berkrusta pada kaki.  Tinea pedis, manum, dan kruris dapat dipastikan melalui pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit dengan menggunakan kalium hidroksida dan biakan jamur.
            Infeksi jamur pada kuku atau onikomikosis, ditandai dengan kuku yang distrofik.  Pasien megalami hyperkeratosis subungual dan pemisahan lempeng kuku dari bantalan kuku.  Diangnosis dipastikan dengan biakan jamur dan pemeriksaan dengan kalium hidriksida. 
            Tinea versikolor disebabkan oleh Pityrosporum orbiculare.  Bercaknya berbatas sangat jelas, berskuama, berwarna putih atau keckolatan, terlihat pada tubuh, leher, dan ekstremitas.  Infeksi ini lebih nyata pada musim panas dibandingkan musim yang lain.  Pemeriksaan mikroskopis dengan kalium hidroksida pada kerokan kulit memastikan diagnosis tersebut.  Tampak hifa-hifa pendek majemuk dan spora.
Pengobatan
            Pengobatan yang sering dilakukan untuk tinea pedis, tinea kruris, dan tinea korporis adalah pemberian obat anti jamur topical yang mengandung ekonazol (Spektazole), klotrimazol (Mycelex), siklopiroks olamin (Loprox), terbinafin (Lamisil), oksikonazol (Oxistat), haloprogin (Halotex), dan ketokonazol (Nizoral).  Obat-obat ini digunakan dua kali sehari biasanya selama 1 bulan.  Pasien juga diminta menjaga hygiene kaki dan mengenakan pakaian dalam yang longgar yang terbuat dari katun, dan sepatu yang tidak terlalu sempit.  Untuk mencegah infeksi, maka dapat digunakan asam undesilenat (Desenex) dan tolnaftat (Tinactin).
            Infeksi yang resisten pada kaki dan infeksi yang gatal pada lipat paha dapat juga diobati dengan griseofulvin oral. Yaitu suatu obat anti jamur oralyang efektif.  Griseofulvin juga digunakan untuk infeksi kulit kepala dan infeksi kuku yang berat.  Pengobatan diteruskan sampai semua organism terbasmi.  Tinea kapitis biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu dengan griseofulvin 250-500 mg perhari, tinea korporis membutuhkan waktu 2-4 minggu, sedangkan tinea pedis 4-8 minggu.  Efek samping dari griseofulvin yang paling sering adalah sakit kepala dan gejala gastrointestinal.

Kandidiasis
            Kandidiasis yaitu sejenis infeksi ragi disebakan oleh Candida albicans merupakan organism normal  dari saluran cerna tetapi dapat menimbulkan infeksi oportunistik.  Orang-orang yang gemuk dan pasien diabetes mellitus, atau orang-orang yang sedang mendapatkan antibiotika spectrum luas (tetrasiklin) atau kortikosterpoid dapat timbul infeksi kulit.  Kandidiasis di daerah lip[at paha dan daerah intertriginosa berupa psudomembran keputih-putihan, eritema, papula, dan pustule perifer.  Infeksi sering dialami bayi dan pasien gemuk.  Infeksi kandida di daerah paronikia menyebabkan pembengkakan, eritema dan pembentukan nanah.  Kandida pada mulut atau thrush, tampak sebagai lapisan putih pada lidah, kadang-kadang disertai bercak di sudut mulut yang mengalami maserasi dan retak-retak.  Kandidiasis diseminata dapat menjadi infeksi yang mengancam jiwa pada pasie dengan gangguan kekebalan tubuh seperti pasien leukemia,. Kanker, dan AIDS.  Kandidiasis sistemik ini dapat meningitis kandidosis, endokarditis atau septicemia.  Diagnosis infeksi kandida dipastikan dengan pemeriksaan mikroskopik dengan kalium hidrosida dari kerokan kulit, dan biakan.
Pengobatan
            Pengobatannya dengan menghilangkan factor-faktor predisposisi.  Infeksi kandida diobati dengan nistatin oral atau topical, mikonazol atau klotrimazol topical, atau krim ampoterisin.  Obat-obat ini juga digunakan untuk kandidiasis vagina.  Flukonazol (Diflucans) 150 mg dalam dosis tungga adalah obat yang tepat untuk mengobati infeksi vagina.  Infeksi sistemik diobati dengan ampoterisin B intravena. Pengobatan oral dengan ketrikonazol (Npozoral), juga efektif untuk mengobatikandidiasis sistemik.
v  Infeksi bakteri pada kulit
            Eritrasema adalah suatu infeksi kulit yang berupa bercak-bercak bersisik, kering, dan eritematosa pada daerah intertriginosa dan disebabkan oleh Corynebacterium minutissinum.  Infeksi ini sering terjadi pada orang gemuk, dan bila dipastikan dengan pemeriksaan lampu Wood, akan tampak fluoresensi berwarna merah koral yang khas.  Eritema biasanya diobati dengan antibiotik topikal (klindamisisn), tetapi eritromisin sistemik juga efektif.  

Mekanisme kerja obat-obat anti jamur dan bakteri
Obat-obat anti jamur
a.       Ampoterisin B
Beberapa molekul polien berkaitan dengan ergosterol yang berada dalam membran sel pada sel jamur sensitif untuk membentuk lubang atau saluran yang melibatkan ikatan hidrofobik antara segmen lipofilik antibiotika polien dan grup sterol.  Hal ini menggangu fungsi membran, menyebabkan elektrolit ( terutama kalium) dan molekul-molekul kecil keluar dari sel sehingga menimbulkan kematian sel.  Karena antibiotika polien lebih suka mengikat ergosterol dibandingkan kolesterol, sterol ini dijumpai pada membran mamalia yang memberikan suatu spesifisitas relatif(tidak absolut)
b.      Ketokonazol
Ketokonazol berinteraksi dengan C-14 α-demetilasi (enzim P-450 sitokrom) untuk menghambat demetilasi lanosterol menjadi ergosterol yang merupakan sterol penting untuk membran jamur.  Penghambat ini mengganggu fungsi membran dan meningkatkan permeabilitas.  Ketokonazol bekerja secara adiktif dengan flusitosin terhadap kandida tetapi mengantagonis aktifitas anti jamur ampoterisin B.
c.       Griseofulvin
Obat ini masuk kedalam sel jamur yang rentan dengan proses yang tergantung energi.  Hal ini diyakini bahwa obat ini berinteraksi dengan mikrotubulus dalam jamur yang merusak serat mitotik dan menghambat mitosis.  Obat ini berakumulasi didaerah yang terinfeksi, disintesis kembali dalam jaringan yang mengandung keratin, sehingga menyebabkan pertumbuhan jamur terganggu.terapi harus dilanjutkan sampai jaringan normal menggantikan jaringan yang terinfeksi dan biasanya membutuhkan beberapa minggu sampai bulan.

Obat anti bakteri
Klindamisin dan eritromisin
Mengikat secara ireversibel pada tempat subunit 50S ribosom bakteri, sehingga menghambat langkah translokasi sintesis protein.  Obat ini secara umum bersifat bakteriostatik dan dapat bersifat bakterisida pada dosis tinggi.

0 comments: