Selasa, 14 Desember 2010

Serangan Jantung dan Serangan Otak ( ATEROSKLEROSIS )


Aterosklerosis adalah penyakit yang pada saat ini merupakan masalah kesehatan paling besar, terutama untuk negara-negara yang sudah maju dan negara-negara yang sedang menuju ke arah negara industri. Cara hidup modern membawa akibat timbulnya faktor-faktor risiko Aterosklerosis, yang manifestasi-nya terutama ialah penyakitjantung koroner dan penyakit pem-buluh darah otak. Klimaks perjalanan penyakit Aterosklerosis ialah serangan jantung dan serangan otak yang berakhir fatal atau hidup dengan morbiditas yang tinggi. Hingga beberapa tahun terakhir ini para ahli masih meragukan apakah suatu proses aterosklerosis bisa mengalami penyembuhan atau regresi. Pada umumnya dianggap bahwa Aterosklerosis ialah suatu penyakit yang ireversibel dan pada umumnya progresif.
Akhir-akhir ini, penelitian menunjukkan bahwa proses aterosklerosis dalam banyak hal bisa dihentikan dan bahkan dibuktikan bahwa aterosklerosis bisa mengalami regresi, suatu impian di masa lalu yang kini bisa menjadi kenyataan.

DEFINISI
Arteriosklerosis merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.






Aterosklerosis merupakan suatu penyakit degeneratif; lemak dan kolesterol terakumulasi di bawah lapisan endotel dinding arteri (plak) menyebabkan penebalan serta kerusakan lapisan intima dinding arteri. Plak ini mungkin berasal dari pembentukan trans-isomer dan bermutasi dalam sel otot polos dinding arteri. Meningkatnya ukuran plak menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah, sehingga merintangi aliran darah; atau plak tersebut dapat terlepas ke dalam sirkulasi darah menjadi emboli dan menyumbat pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. Hal ini dapat menyebabkan infark karena terhentinya suplai darah.
 
PENYEBAB
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.  Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma. 
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).


Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada:
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Perokok
  • Diabetes (kencing manis)
  • Kegemukan (obesitas)
  • Malas berolah raga
  • Usia lanjut.
Pria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita.
Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang menuju ke jantung).  Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.

 





























GEJALA
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya.
Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan. Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang.
Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara mendadak.

PATOFISIOLOGI
Proses aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifes secara klinis pada usia menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai arteri-arteri berukuran sedang, yaitu arteri koronaria, karotis, basilar, vertebral, iliaka, femoralis, dan sebagainya. Arteri-arteri yang besar, seperti aorta biasanya meng-alami aneurisma sebagai penyulit. Pada umumnya arteri yang paling berat terkena ialah arteri koronaria.
1) Bentuk lesi pada aterosklerosis
Proses aterosklerosis terbentuk dalam intima arteri. Ateroma yang tumbuh cukup besar akan menonjol ke dalam lumen arteri dan menyebabkan stenosis pada arteri tersebut.
Dalam fase pertumbuhannya, lesi-lesi Aterosklerosis dibagi
menjadi:
a) Fatty streak
Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk bercak berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells. Sel-sel ini ialah sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung lipid, terutama dalam bentuk ester cholesterol.
b) Fibrous plaque
Lesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri. Fibrous plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag yang berisi cholesterol dan ester cholesterol, di sampingjaringan kolagen danjaringan fibrotik, proteoglikan, dan timbunan lipid dalam sel-sel jaringan ikat. Fibrous plaque biasariya mempunyai fibrous cap yang ter-diri dari otot-otot polos dan sel-sel kotagen. Di bagian bawah fibrous plaque terdapat daerah nekrosis dengan debris dan timbunan ester cholesterol.
c) Complicated lesion
Lesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang disertai kalsifikasi, nekrosis, trombosis, dan ulserasi. Dengan membesarnya ateroma, dinding arteri menjadi lemah, sehingga menyebabkan okiusi arteri.

2) Sel-sel yang terlibat dalam proses aterosklerosis
Sel-sel yang terlibat langsung dalam proses aterosklerosis
ialah:
a)      Sel-sel otot polos
Sel-sel otot polos merupakan unsur paling penting dalam pembentukan ateroma. Sel-sel ini berasal dari media dan berproliferasi ke dalam intima. Sel-sel ini mempunyai sifat mitogenik dan proliferatif, dan sifat menumpuk lipid sehingga terbentuk foam cells. Sifat-sifat sel-sel ini dipengaruhi oleh stimuli dari luar melalui reseptor-reseptor khusus, misalnya terhadap LDL, insulin, faktor-faktor pertumbuhan (misalnya PDGF = PlateletDerived Growth Factor), dan sebagainya.
b) Endotel
Endotel arteri merupakan lapisan barrier dan pelindung utama dinding pembuluh darah terhadap segala pengaruh buruk yang terutama berasal dari darah. Sifat pelindung ini antara lain dimiliki melalui sifat anti-trombogenik, membentuk prostaglandin PGI2, adanya lapisan heparin, mengeluarkan plasminogen, mengeluarkan angiotensin converting enzyme, PDGF, dan sebagainya. Suatu injury terhadap endotel akan menyebabkan macam-macam mekanisme yang memacu aterogenesis.
c) Makrofag
Sel-sel makrofag berasal dari monosit dan peredaran darah yang menetap dalam intima, berfungsi sebagai pembersih terhadap benda asing. Dalam pembersihan lipid, sel-sel ini
menimbun lipid dan menjadi foam cells. Makrofag merupakan penggerak awal dan aterosklerosis, terutamadengan sekresi macam-macam faktor pertumbuhan, antara lain:
1) PDGF, yang memacu mitosis pada sel-sel otot polos dan fibroblast.
2) Interleukin-1, mitogenik untuk fibroblast.
3) Fibroblast Growth Factor (FGF), mitogenik untuk endotel.
4) Epidermal Growth Factor (EGF), memacu pertumbuhan sel-sel epitel.
5) Transforming Growth Factor beta (TGF beta), bersama dengan faktor-faktorpertumbuhan yang lain memacu proliferasi sel-sel dalam berbagai jaringan.
d) Trombosit
Trombosit sangat penting untuk terjadinya trombosis, se-hingga sangat berperan dalam aterogenesis terutama pada stadium complicated lesion. Trombositjuga penting dalam proses aterogenesis karena dapat mensekresi faktor-faktor pertumbuhan seperti yang dikeluarkan oleh makrofag, bila trombosit mengalami agregasi.

PATOGENESIS ATEROSKLEROSIS
Hingga kini patogenesis Aterosklerosis masih merupakan teori. Ada dua buah teori yang kini banyak dianut:
1) Response-to-injury hypothesis
Dalam hipotesis ini peranan endotel dianggap yang ter-penting, yaitu sebagai barrier dan pelindung dinding arteri. Bila terjadi injury terhadap endotel, maka kerusakan fungsi endotel menyebabkan terpacunya aterogenesis.
2) Monoclonal hypothesis
Dalam hipotesis ini diduga bahwa asal mula ateroma ialah adanya satu set otot polos yang mengalami proliferasi seperti halnya neoplasma.

DIAGNOSA
Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.
Sebelum terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis. Denyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis:
  • ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan
  • Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena
  • Skening ultrasonik Duplex
  • CT scan di daerah yang terkena
  • Arteriografi resonansi magnetik
  • Arteriografi di daerah yang terkena
  • IVUS (intravascular ultrasound).
TERAPI PENGOBATAN
Sampai tingkat tertentu, tubuh akan melindungi dirinya sendiri dengan cara membentuk pembuluh darah baru di daerah yang terkena. Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.
Sebelum terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis.
Denyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis:
  • ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan
  • Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena
  • Skening ultrasonik Duplex
  • CT scan di daerah yang terkena
  • Arteriografi resonansi magnetik
  • Arteriografi di daerah yang terkena 
  • IVUS (intravascular ultrasound).

Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin).
Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.

Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan.
Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.

PENCEGAHAN
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktor-faktor resikonya.
Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang hendaknya:
  • Menurunkan kadar kolesterol darah
  • Menurunkan tekanan darah
  • Berhenti merokok
  • Menurunkan berat badan
  • Berolah raga secara teratur.
Pada orang-orang yang sebelumnya telah memiliki resiko tinggi untuk menderita penyakit jantung, merokok sangatlah berbahaya karena:
-          merokok bisa mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL)
-          merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah, sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri
-          merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan
-          merokok meningkatkan kecenderungan darah untuk membentuk bekuan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri perifer, penyakit arteri koroner, stroke dan penyumbatan suatu arteri cangkokan setelah pembedahan.
Resiko seorang perokok untuk menderita penyakit arteri koroner secara langsung berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Orang yang berhenti merokok hanya memiliki resiko separuh dari orang yang terus merokok, tanpa menghiraukan berapa lama mereka sudah merokok sebelumnya.
Berhenti merokok juga mengurangi resiko kematian setelah pembedahan bypass arteri koroner atau setelah serangan jantung. Selain itu, berhenti merokok juga mengurangi penyakit dan resiko kematian pada seseorang yang memiliki aterosklerosis pada arteri selain arteri yang menuju ke jantung dan otak.

LOGARITMIK TERAPI (Pilihan Terapi Obat) dan Mekanisme Kerja Obat Secara Molekuler

Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin).
Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.

KOLESTIRAMIN
Kolestiramin adalah suatu anion ammonium kuartener penukar resin dengan inti stiren. Gugus klorida kolestiramin dapat ditukar dengan anion lainnya, seperti garam empedu dan
lain-lain.
Mekanisme kerja : Karena kolestiramin tidak diserap, maka setelah pemberian peroral, kolestiramin akan mengikat garam empedu di dalam usus halus dan siap diekskresikan ke dalam feces, sehingga ekskresi garam empedu meningkat 10 kali lipat (1-2 g/hari). Ekskresi garam dan asam empedu menurunkan kadar asam empedu yang kembali ke hepar, yang berfungsi menghambatenzim 7a-hidroksilase enzim yang mengkonversi kolesterol menjadi asam empedu; sehingga kolesterol banyak dipecah oleh hepar. Akibat meningkatnya katabolisme kolesterol di dalam hepa-tosit ini, enzim -hidroksi-, -metilglutaril-CoA-reduktase (HMG CoA reduktase) yang mensintesa kolesteroi terangsang pula; tetapi pada keadaan normal sintesa kolesterol ini lebih lambat dibanding pemecahannya, sehingga kolesterol dalam plasma dan jaringan lain ditarik ke dalam hepar. Dengan demikian kolesti ramin mampu memobilisasi kolesterol dan menurunkan kadar LDL sebagai efek sekunder dari aktifnya pula reseptor LDL hepatosit karena mobilisasi kolesterol oleh hepar akan merangsang pembentukan reseptor LDL lebih banyak lagi oleh hepatosit itu sendiri.
Indikasi klinis : merupakan obat pilihan tipe IIa hiperkolesterolemia; menunmkan sampai 25% kadar kolesterol plasma dan menghilangkan santomata. Jika dikombinasikan dengan niacin, efeknya makin kuat. Sayang efeknya untuk tipe IIa yang homozigot sedikit sekali, karena tipe ini tidak memiliki reseptor LDL. Jangan diborikan pada tipe IV dan V, karena makin meningkatkan VLDL.
Efek samping : hanya minimal berupa konstipasi yang dapat diatasi dengan pemberian laksansia, flaws yang dapat dicegah dengan banyak minum dan makanan berserat, hipokloremik metabolik asidosis, peningkatan ringan alkali fosfatase dan transaminase, pembentukan batu empedu tetapi tidak signifikan, steatore karena meningkatnya buangan asam lemak rantai panjang, hilangnyapenyerapan vitamin A, D, K pada dosis tinggi (30 g/hari).
Interaksi obat : dapat mengganggu penyerapan digitoksin, fenobarbital, klorotiazid, fenilbutazon, warfarin, asam flufenamat, asam mefenamat dan tetrasiklin. Dianjurkan obat-obat ini diberikan 1 jam sebelum atau 4-6 jam sesudah pemberian kolestiramin.
Dosis : 16 - 32 g/hari dibagi dalam 4 dosis sebelum
makan. Biaya perhari cukup mahal

KOLESTIPOL
Obat ini juga merupakan suatu anion penukar resin, sehingga efikasi, mekanisme kerja, dan toksisitasnya sama dengan kolestiramin. Hanya menurunkan kadar kolesterol.
Dosis perhari dapat diberikan antara 12-25 g peroral dibagi dalam 4 dosis.

NIASIN (ASAM NIKOTINAT)
Obat ini dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida, dengan penurunan sangat nyata untuk trigliserida. Efek ini berbeda dengan efeknya sebagai vitamin.
Mekanisme kerja : efek hipolipidemiknya karena obat ini mampu menekan sekresi VLDLakibatberkurangnyasintesaTG. Karena VLDL menurun, maka secara tidak langsung LDL juga menurun, dan HDL yang mengandung apo A meningkat. TG menurun setelah 4 - 6 jam minum obat, sedangkan kolesterol menurun setelah beberapa hari kemudian. Sintesa TG oleh hepar menunun karena asupan asam lemak bebas dari sirkulasi berkurang akibat penekanan niasin terhadap jaringan adiposa. Obat ini mudah diserap di semua bagian saluran cerna. Ekskresi utama melalui urin.
Indikasi klinis : sangat baik untuk tipe fib hiperlopiproteinemia yang ditandai dengan peningkatan kadar VLDL dan LDL. Kolesterol dapat diturunkan 30%, sedangkan TG menurun sampai 60%. Efek ini semakin baik bila dikombinasi dengan kolestiramin atau klofibrat.
Efek samping : Kulit panas dan gatal sangat mengganggu sekali pada pemakaian setelah 1-2 jam obat ini, sehingga sering kali pasien berhenti minum obat. Sebenarnya efek ini menghilang sendiri setelah beberapa lama; disebabkan oleh pelepasan prostaglandin El yang dapat dicegah dengan penambahan aspirin. Efek lain berupa perut kembung, gangguan fungsi hati, menurunkan toleransi terhadap glukosa, glikosuria, hiperurisemia dan ikterus. Juga dapat membangkitkan serangan disritmia jantung dengan fibrillasi atrial. Obat ini dikontraindikasikan pada penderita penyakit hati, ulkus peptikum dan diabetes mellitus. Dosis : Dimulai dengan 50 -100 mg/hari dibagi dalam 3 dosis. Dosis ini dapat ditingkatkan bertahap sampai 2,5 g/hari pada bulan I, 5 g/hari pada bulan II dan 7,5 g/hari pada bulan III. Dengan dosis 5 g/hari diharapkan dapat mengatasi kasus famili hiperkolesterolemia yang heterozigot.

GEMFIBROZIL
Obat ini juga merupakan derivat asam fibrat dengan mekanisme kerja yang mirip klofibrat. Peningkatan bersihan VLDL dan penghambatan sintesa VLDL dalam hepar dapat menurunkan kadarTG sampai 50%. Efek ini timbul karena menurunnya kadar asam lemak bebas dan meningkatnya aktifitas enzim LPL. Pembentukan LDL dicegah dan bersihannya ditingkatkan. Se-lain itu gemfibrozil juga dapat meningkatkan HDL yang penting pada proteksi timbulnya PJK. Obat ini mudah diserap oleh saluran cerna dan diekskresikan
ke dalam urin secara utuh. Masa paruhnya sekitar 1,5 jam. Dosis yang dianjurkan sekitar 1200 mg/hari dibagi dalam 2 dosis.
Indikasi klinis : Sebaiknya obat ini diberikan bila ditemui hipertrigliseridemia berat, peninggian VLDL seperti untuk tipe III, IV dan V hiperlipoproteinemia. Obat ini dapat juga menurunkan LDL kolesterol pada hiperkolesterolemia.
Efek samping : sama dengan klofibrat.

PROBUKOL
Pemberian 2 X 500 mg probukol dapat diharapkan penurunan sedang kadar kolesterol.
Mekanisme penurunan LDL tidak jelas, mungkin karena perubahan struktur LDL akibat efek probukol. Bentuk LDL ini lebih mudah menghilang dari sirkulasi dibanding LDL normal.
Sayangnya obat ini juga menurunkan HDL, sehingga obat ini tidak ( efektif untuk kasus hiperkolesterolemia familial.
Probukol tidak menurunkan kadar trigliserida.
Efek samping berupa dispepsia, nyeri abdominal, mual muntah, flatulen, diane karena peningkatan aliran empedu. Juga dapat memperpanjang interval Q-T dalam EKG. Kombinasinya dengan klofibrat tidak begitu menguntungkan

TERAPI KOMBINASI
Walaupun terapi awal dimulai dengan satu jenis obat, tetapi pemberian kombinasi sangat memuaskan dengan penurunan LDL > 15% dan TG > 30%, terutama untuk tipe IIa yang heterozigot. Niasin dan kolestiramin sangat efektif pada hiperkolesterolemia familial (tipe IIb) dengan penurunan LDL sampai 55%. Penderita yang tidak tahan dengan niasin dapat diganti dengan kombinasi neomisin dan kolestiramin. Kombinasi HMD CoA reduktase mevinolin dengan kolestiramin sangat efektif untuk tipe IIa, tapi efek kombinasi ini masih terus diteliti. Niasin dan klofibrat atau gemfibrozil sangat efektif untuk hiperlipoproteinemia tipe IV dan V. Pada kasus dysbetalipoproteinemia dengan kelainan konversi VLDL ke LDL dan tertimbunnya ji VLDL yang aterogenik sebaiknya hanya diberikan klofibrat atau gemfibrozil saja.

CONTOH PRODUK Obat Untuk Aterosklerosis
NUTRACARE NATURAL CHOLESS
Natural Choles mengandung Policosanol yang merupakan penurun kolesterol yang berasal dari lilin tebu. Kombinasi dengan Lycopene sebagai antioksidan, dapat membantu mencegah terjadinya aterosklerosis.


Policosanol
Policosanol adalah nama generik yang dipakai untuk menyebutkan campuran alkohol alifatik jenuh primer rantai panjang . Policosanol ini terdiri dari :
  • 1-tetracosanol
  • 1-hexacosanol
  • 1-heptacosanol
  • 1-octacosanol
  • 1-nonacosanol
  • 1-triacontanol
  • 1-dotricontanol
  • 1-tetratriacontanol
Octacosanol merupakan rantai alkohol dalam konsentrasi yang terbanyak, diikuti oleh triacontanol.
Policosanol ini dapat ditemui pada beberapa sumber, yaitu sugar cane wax (Saccharum officinarum), bees wax,dan yams (Dioscorea opposita).
Dari beberapa sumber ini, hanya policosanol yang diisolasi dari sugar cane wax Cuba yang telah diteliti.
Mekanisme Kerja
Policosanol mungkin dapat mengurangi total kolesterol dan kolesterol LDL. Menurut PDR for Nutritional Supplements, mekanisme yang pasti sampai saat ini belum dapat sepenuhnya dipastikan, tetapi beberapa penelitian menemukan bahwa policosanol kemungkinan menghambat pembentukan kolesterol di hati.

Mekanisme kerja policosanol di dalam tubuh adalah sebagai berikut:
  1. Menghambat proses pembentukan kolesterol dengan cara menghambat enzim hati (HMG-CoA reductase) yang berperan dalam proses tersebut.
  2. Meningkatkan resptor LDL di hati dengan cara meningkatkan pemecahan (katabolisme) lipoprotein.
  3. Menghambat perubahan lemak oleh oksigen (peroksidasi) yang dapat menyebabkan lemak mudah menempel pada dinding pembuluh darah.
  4. Mengurangi pertumbuhan (proliferasi) sel-sel pembuluh arteri yang menyebabkan dinding arteri menebal dan saluran menjadi sempit
  5. Policosanol juga merupakan suatu pengencer darah sehingga dapat meningkatkan efek aspirin.
Setiap rantai alkohol yang terdapat di dalam policosanol mempunyai aktivitas yang berbeda. Satu jenis alkohol tersebut tidak mempunyai aktivitas yang sama dengan policosanol. Dengan demikian diduga bahwa alkohol-alkohol tersebut bekerja bersama-sama secara sinergis.
Farmakokinetik
Studi mengenai yang ada hanya menampilkan farmakokinetik dari octacosanol, yang merupakan komponen utama dari policosanol, baik pada penelitian hewan maupun manusia. Penyerapan octacosanol sangat bervariasi dan sangat rendah. Angka penyerapan berkisar antara 11% pada tikus dan manusia sampai 28% pada kelincin. Octacosanol diabsorbsi dari usus halus masuk ke dalam limfe dan kemudian masuk ke dalam darah.
Distribusi terutama ke dalam saluran pencernaan dan hati, otot rangka, dan jar lemak. Berdasarkan penelitian pada manusia kadar plasma puncak octacosanol dicapai 1 –4 jam setelah mengkonsumsi dosis tunggal octacosanol. Pembuangan terutama lewat empedu.
Kegunaan
Kegunaan utama adalah mengurangi kadar kolesterol. Terdapat bukti awal bahwa policosanol mempunyai fungsi mengurangi agregrasi platelet baik pada orang sehat maupun penderita hiperkolesterolemia sehingga mempunyai kemungkinan berguna untuk penderita intermiten claudicatio.
Ringkasan Penelitian
Policosanol ini sangat populer di Cuba dan telah diteliti di Cuba. Beberapa penelitian pada hewan menunjukan bahwa policosanol dapat menurunkan kolesterol [16], dapat menghambat aterosklerosis pada iskemia cerebral, dapat membantu mencegah peroksidasi lipoprotein dan menghambat agregasi platelet. [15]
Salah satu penelitian pada manusia menunjukan bahwa policosanol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL lebih banyak dibandingkan dengan obat golongan statin yaitu lovastatin dan meningkatkan kolesterol HDL. Trigliseride tidak berubah pada 12 minggu pertama tetapi kemudian menurun pada akhir 12 minggu kedua. Efek samping yang didapat sedikit dan ringan. [17,20]
Efek antiplatelet agregrasi policosanol sebanyak 20 mg/hari setara dengan efek aspirin sebanyak 100 mg/hari [18].
Terapi jangka panjang (20 minggu) sebanyak 2 kali 5 mg/ hari menghasilkan perbaikan dalam tampilan treadmill dan respon ECG pada kelompok pasien jantung koroner. Penambahan 125 mg aspirin/hari memperkuat hasil ini [19].
Kegunaan Policosanol dalam meningkatkan energi, dan memperkuat aktivitas seksual terutama pada pria hanyalah sebuah anekdot.
Kontraindikasi
  • Semua orang yang hipersensitif terhadap komponen policosanol.
  • Policosanol tidak boleh digabungkan dengan obat-obatan pengencer darah (Warfarin, Heparin, clopidogrel, Ticlopidine, Pentoxifilline) juga tidak boleh digabungkan dengan makanan alami yang dapat mengencerkan darah seperti bawang putih, ginkgo, vitamin E dosis tinggi.
Perhatian
Policosanol tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Pemakai obat warfarin dan hemophliacs
Pemakaian policosanol harus dihentikan sebelum tindakan operasi
Efek Samping
Gangguan pencernaaan ringan, kemerahan kulit, sakit kepala, insomnia, penurunan berat badan. Secara umum kejadian efek samping ini sangat jarang.
Interaksi Obat
Policosanol menunjukan efek yang sinergis dengan aspirin (antitrombotik)
Over Dosis
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai over dosis. Dosis tunggal 1 gram masih dapat di toleransi oleh orang sehat.
Dosis
Dosis yang direkomendasikan adalah 5 mg/hari saat makan malam. Efek akan terjadi setelah 12 minggu dan perlu dilakukan pengamatan. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 kali saat makan siang dan makan malam.
Lycopene
Lycopene secara struktur kimia merupakan golongan keluarga karotenoid. Seperti halnya karotenoid yang lain, lycopene merupakan pigmen alami larut lemak yang berwarna merah.
Cara Kerja
Lycopene dipercaya memiliki aktivitas antikarsinogenik dan antiaterogenik. Mekanisme aktivitas antikarsinogenik belum sepenuhnya dimengerti, tetapi terdapat beberapa hipotesa. Kanker dan juga beberapa penyakit kronik lainnya berhubungan dengan stress oksidatif. Dari penelitian invitro, ditemukan bahwa di antara karotenoid yang lain lycopene mempunyai aktivitas antioksidan yang paling tinggi.
Lycopene mempunyai kemampuan ;
  • mengikat (quench) singlet oksigen
  • menangkap (trap) radikal peroksil
  • menghambat oksidasi DNA
  • menghambat peroksidasi lipid
  • dan pada beberapa penelitian juga menghambat oksidasi LDL
Mekanisme aktivitas yang lain selain sebagai antioksidan adalah hambatan terhadap gap komunikasi antar sel. Terdapat beberapa pendapat bahwa lycopene menekan beberapa jenis protein yang menginduksi terjadinya kanker dan menginduksi enzym yang memberikan fungsi perlindunagn terhadap induksi kanker.
Mekanisme aktivitas antiaterogenik yang mungkin adalah melalui aktivitas antioksidannya. Lycopene juga ditemukan memiliki hambatan terhadapa sintesis kolesterol di hati, yaitu menghambat enzym HMG-CoA reductase dan meregulasi aktivitas reseptor LDL di makrofag. Beberapa penelitian pada manusia menunjukan bahwa lycopene memiliki efek menurunkan kolesterol LDL.
Farmakokinetik
Lycopene di dalam suplemen makanan dapat dalam bentuk oleoresin, kompleks fosfolipid, dan dalam minyak (oil). Di dalam makanan ada sebagai bagian matriks(dalam kloroplast atau kromoplast) dalam sayuran dan buah.Absorpsi lycopene dari suplemen sangat bervariasi. Absorpsi lycopene yang terdapat dalam buah tomat sangat rendah, absorbsi lebih tinggi apabila lycopene diambil dari sumber tomat yang sudah diproses. Proses mekanik dan pemanasan menyebabkan sel tanaman pecah sehingga melepaskan lycopene dan juga panas menginduksi perubahan isomerasi lycopene dari bentuk tran ke bentuk cis. Cis-lycopene mempunyai bioavailibilitas lebih baik dari bentuk trans. Lycopene diabsorbsi di usus halus, masuk ke enterosit dari enterosit kemudian masuk ke sistem limfatik dalam bentuk kilomikron, dari limfatik kemudian masuk ke sirkulais tubuh. Di dalam sirkulasi tubuh, lycopene mengikuti jalur metabolisme kilomikron.
Mengenai distribusi dan metabolisme lycopene selanjutnya, belum diketahui.
Indikasi
Diperkirakan berguna untuk pencegahan dan perawatan beberapa kanker terutama kanker prostat, dan juga memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler.
Penelitian
Beberapa penelitian menemukan hasil berupa penurunan resiko kanker prostat pada mereka yang mengkonsumsi lycopene dari sumber tomat segar ataupun tomat yang sudah diproses [22,24]. Begitu juga terdapat penurunan peroksidasi lipid dan oksidasi kolesterol LDL [24]. Meskipun demikian, penelitian-penelitian mengenai lycopene masih berlanjut.
Kontraindikasi
Lycopene tidak dianjurkan untuk mereka yang hipersensitif terhadap komponen lycopene
Perhatian
Ibu hamil dan menyusui sebaiknya mengambil lycopene dari tomat segar
Interaksi obat
Absorpsi lycopene menurun oleh kolestiramin, kolestipol, mineral oil, orlistat
Absorbsi lycopene meningkat jika dikonsumsi bersama dengan beta karoten, dietari oil
Dosis
5-15 mg/hari
Optimal dosis tidak diketahui. Tetapi penelitian di Harvard mengatakan bahwa sebagai perlindungan terhadap kanker, konsumsi lycopene setidaknya 6,5 mg/hari. Penelitian di Eropa mengatakan bahwa komsumsi lycopene 15 mg/hari meningkatkan fungsi imun dengan cara meningkatkan aktivitas sel killer natural sampai 28% dalam waktu 12 minggu

Obat untuk Aterosklerosis yang berasal dari ALAM (FITOTERAPI)

Teh Hitam (Camellia sinensis O.K. Var. Assamica (Mast)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh hitam mengandung senyawa flavonoid dengan kadar tinggi yang bersifat antioksidan dan diperkirakan dapat melindungi tubuh terhadap plak. Flavonoid berfungsi mengurangi radikal bebas hidroksil, radikal bebas superoksida dan radikal bebas peroksil lipid.
Wanita berusia 55 tahun atau lebih yang minum sedikitnya 1-2 cangkir teh hitam sehari, aterosklerosisnya 54% lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak minum teh hitam.Sebagian besar asam lemak tak jenuh terdapat secara alami sebagai cis-isomer, hanya sedikit yang trans-isomer. Asam lemak trans berasal dari 3 sumber, yaitu produk lemak hewan pemamah biak (susu, daging, jaringan adiposa), minyak yang dihidrogenasi sebagian (margarin, shortening, cooking fats), dan minyak yang telah dihilangkan baunya; terutama minyak yang mengandung asam -linolenik (misal, kacang kedelai dan rapeseed oils); sumber utama asam lemak trans pada manusia adalah minyak yang dihidrogenasi sebagian
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak trans pada derajat yang sama dengan asam lemak jenuh menurunkan kadar kolesterol HDL, sedangkan asam lemak jenuh tidak. Dengan demikian rasio kadar kolesterol LDL terhadap kolesterol HDL pada asam lemak trans lebih besar daripada asam lemak jenuh. Peningkatan absolut sebesar 2% dari konsumsi asam lemak trans akan meningkatkan rasio kolesterol LDL terhadap kolesterol HDL sebesar 0,1 unit. Karena peningkatan 1 unit pada rasio dikaitkan dengan 53% peningkatan risiko PJK, rata-rata konsumsi 2% kalori dari asam lemak trans di AS diperkirakan menyebabkan sejumlah besar kematian akibat PJK.


Kayu Manis, Cassia Vera (Cinnamomum burmannii)

Kayu manis atau Cinnamomun burmanni selama ini banyak dimanfaatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur dan bahan pembuatan jamu. Aromanya yang harum menyengat, serta rasanya manis sangat cocok sekali buat campuran kue dan cake. Mungkin beberapa di antara kita tak sadar, di balik kenikmatan cake dan kue tadi tersimpan khasiat luar biasa yang tak disangka-sangka.
Kayu berkulit kasar itu ternyata tersusun dari senyawa sinamaldehid. Sinamaldehid merupakan turunan dari senyawa fenol. Di dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid diketahui memiliki sifat anti-agregasi platelet dan sebagai vasodilator secara in vitro. Platelet adalah kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Agregasi (pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya asterosklerosis atau lemak mengeras di pembuluh arteri pada makhluk hidup.
Demikian diungkapkan Fauzan Azima, Mahasiswa S-3 Program Studi Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) saat sidang terbuka disertasi Aktivitas Antioksidan Dan Anti-Agregasi Platelet Ekstrak Cassia Vera (Cinnamomum burmanni), Serta Potensinya Dalam Pencegahan Aterosklerosis pada Kelinci, di Kampus IPB Darmaga, Bogor, Kamis (16/9). Aterosklerosis dipicu kadar kolesterol yang tinggi atau hiperkolesterolemia dalam darah.
Di samping itu, lanjutnya, proses modifikasi LDL (low density lipid) atau lebih dikenal dengan sebutan lemak jahat, juga merupakan faktor penting yang memacu aterosklerosis. Karena LDL termodifikasi atau teroksidasi tidak dapat dikenali makrofag melalui reseptor normalnya, sehingga LDL akan ditangkap dengan reseptor scavenger. Pada akhirnya makrofag akan berubah menjadi sel busa dan secara bertahap akan menjadi aterosklerosis.
Menurutnya, bila aterosklerosis menyumbat pembuluh darah lebih dari 70%, maka kondisinya sudah mengkhawatirkan. Keadaan terparah adalah orang tersebut mengalami infark jantung atau stroke. Aterosklerosis ini identik dengan penyakit usia senja yang berusia 40 tahun ke atas. Akan tetapi penemuan terbaru mengatakan, aterosklerosis juga bisa diderita anak remaja mulai usia 12 tahun. Hal ini karena pola makan yang kurang baik seperti makanan berkadar lemak dan gula tinggi.
Dengan mengonsumsi ektrak kayu manis, aterosklerosis ini dapat dicegah. Ekstrak kayu manis diperoleh Fauzan melalui uji coba dengan menggunakan dua pelarut yaitu air dan etanol. Pelarut dengan etanol menghasilkan ekstrak kayu manis yang mengandung total fenol 62,25%. Kadar ini lebih tinggi dari ektrak mengunakan air yaitu sebesar 9,3%. Senyawa lain yang ditemukan adalah flanonoid, tanin, triterpenoid, dan saponin.
Keampuhan kayu manis dalam menurunkan total kolesterol tubuh telah dicobakan Fauzan pada kelinci. Terbukti, kelinci yang diberi pakan mengandung ekstrak kayu manis, total kolesterolnya turun dari 44,3 mg/dl menjadi 139,1 mg/dl, LDL-C dari 286,5 mg/dl menjadi 95,8 mg/dl, dan kadar trigliserida dari 122,2 mg/dl menjadi 61,2 mg/dl. Yang mengejutkan lagi ekstrak kayu manis itu mampu meningkatkan High Density Lipid (HDL-C) dari 32,4 mg/dl menjadi 50,0 mg/dl, dan menekan terjadinya lemak pada hati kelinci yaitu dari 27,47 menjadi 3,59 rata-rata butir lemak per bidang pandang dalam perbesaran mikroskop 400 kali.
Pemberian ektrak yang masuk dalam rumpun cassia vera sebanyak 200 ppm/kg berat badan/hari ini lebih efektif dari pada pemberian 100 ppm/kg/bb/hari maupun obat aterosklerosis (Lipanthyl 300 mg/Fenolfibrate).
Pria kelahiran Bukittinggi 13 Oktober 1967 ini menyatakan, selain dapat mencegah aterosklerosis, kayu manis juga mengandung senyawa antioksidan yang efektif mencegah kanker. Sebenarnya, untuk melindungi dari oksidatif yang disebabkan radikal bebas, tubuh menyediakan enzim antioksidan seperti superoksida dismutase (SOD), katalase, glutation peroksidase (GPx), senyawa antioksidan dan radical scavenger seperti glutation, ubiquinol dan asam urat. ”Hanya saja, kadang karena produksi radikal bebas melebihi normal, tubuh butuh asupan antioksidan dari makanan. Di sinilah kayu manis sangat dibutuhkan,” kata Fauzan.
Lebih lanjut staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang ini mengatakan, kekuatan antioksidan kayu manis yang diekstrak etanol lebih besar dibanding BHT (antioksidan sintetis) dan tokoferol pada konsentrasi sama. Bagi yang ingin mengonsumsi kayu manis, bentuk ekstrak tentu sangat tidak nyaman.
Fauzan menyarankan untuk mengolahnya dalam campuran minuman fungsional layaknya minuman Cinna-Ale buatan dosen IPB atau dalam makanan seperti aneka bakery, cake, kue, bumbu masakan atau sumber flavor, es krim, kembang gula, makananringan, dan extrude.
 
 

0 comments: