This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 27 Desember 2012

Sariwan Pada Bayi Hilang, Sekecil Kembali Riang

Berbagi pengalaman tentang sariwan pada bayi dan anak, walaupun sedikit tau tentang obat-obatan namun terkadang ketika sikecil rewel dan apalagi rewelnya itu tidak mau mimi (menyusui asi) dan Susu formula sungguh sangat membuat kaget dan gelisah ada apa dengan sikecil mengapa seperti ini. pertama kali sikecil mengalami Panas (demam), saya rasa sikecil hanya demam tapi kok aneh tidak mau menyusui pada Bundanya setelah diselidiki ternyata sikecil...SARIAWAN???? apa itu sariawan dan bagaimana obatnya.

SARIAWAN

Kasus sariawan pada anak berbeda satu dengan yang lainnya. Ada anak yang sering terkena dan ada juga yang jarang sekali sariawan. “Dikatakan sering bila dalam sebulan terjadi sariawan 2-3 kali. Proses penyembuhannya juga cukup lama, rata-rata 7-9 hari atau bisa sampai 2 minggu,”. Jadi, kalau sebulan saja dia dua kali terkena sariawan, maka sepanjang bulan itu anak terus menderita sariawan.
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
“Umumnya sariawan yang terjadi pada bayi disebabkan oleh jamur. Sedangkan pada anak balita disebabkan oleh trauma dan juga jamur,” Keadaan tubuh bayi yang masih rentan mudah sekali terjangkit virus, bakteri, maupun jamur yang menyebabkan kesehatannya terganggu, diantaranya adalah sariawan.
Sariawan salah satunya disebabkan oleh jamur jenis Candida albicans yang dapat ditularkan melalui puting payudara ibu selama menyusui.
Proses terjadinya sariawan apthosa adalah karena gigitan atau tersodok sikat gigi sehingga menimbulkan luka/lecet. Jika kemudian kuman masuk dan daya tahan tubuh anak sedang turun, maka bisa terinfeksi. Timbul peradangan dan melahirkan rasa sakit atau nyeri.
Sedangkan pada sariawan moniliasis, dalam keadaan normal jamur memang terdapat dalam mulut. Saat daya tahan tubuh anak menurun, ditambah dengan penggunaan obat antibiotika yang berlangsung lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, maka akan memudahkan jamur candida albican tumbuh lebih banyak lagi.
Sementara itu sariawan di tenggorokan biasanya langsung terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan pada saat itu daya tahan tubuh sedang rendah.

MENGENALI GEJALA

Wajar jika para ibu sulit melihat tanda-tanda sariawan pada bayi, karena ia belum bisa bicara sehingga tidak bisa mengungkapkan rasa sakitnya. “Umumnya gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius.” Bayi pun banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. “Mulut pun berbau. Biasanya karena kuman atau jamurnya,” jelas Rini.
Sedangkan pada anak balita, lebih mudah terdeteksi karena dia sudah bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya. Terkadang disertai suhu yang naik, tapi tidak terlalu tinggi. Biasanya juga disertai berkurangnya nafsu makan.
“Jika pada bayi dan balita ditemui gejala seperti itu, sebaiknya orang tua memeriksa bagian mulutnya,” anjur Rini. Dan memang seharusnya dilakukan pemeriksaan mulut secara rutin. Mulut anak dibuka dengan menggunakan alat spatel lidah yang berbentuk besi pipih dan panjang. Tekan lidah dengan alat ini, agak diturunkan sedikit, sehingga dapat terlihat bagian dalam mulut yang terkena sariawan.
Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.
Biasanya pemunculan vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.
Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.

 JENIS SARIAWAN
  1. Stomatitis apthosa
    Sariawan jenis ini disebabkan oleh trauma akan kejadian tertentu pada si kecil, seperti trauma karena tergigit oleh gigi sendiri, atau trauma karena terkena sikat saat si kecil gosok gigi yang membuat bagian mulutnya terluka atau lecet.
  2. Oral thrush/moniliasis
    Sariawan ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida albican. Jenis sariawan inilah yang seringkali terjadi pada bayi dan balita. Jamur kerap muncul saat kondisi mulut si kecil tidak bersih. Selain itu, pada usia ini, si kecil kerap menggigiti benda-benda tertentu yang kemungkinan sudah terdapat jamur Candida albican yang menempel pada benda tersebut.
  3. Stomatitis herpetik
    Sariawan ini disebabkan oleh virus herpes simpleks yang menyerang bagian tenggorokan.

PENANGANAN

Kendati sepele, anak jadi sering sulit makan gara-gara sariawan. Karena itu saat memberi makan sebaiknya suapi dengan sendok secara perlahan-lahan. Usahakan memberi minum lewat gelas, bukan dengan botol. Hal ini untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan agar tidak menimbulkan gesekan dan trauma.
Makanan pun sebaiknya yang lembut atau cair. Prinsipnya, yang mudah ditelan dan suapi setelah makanan agak dingin agar tak menambah luka. Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B dapat mempercepat proses penyembuhan, misalnya buah-buahan dan sayuran hijau. Sedangkan kekurangan vitamin C bisa mempermudah timbulnya kembali sariawan.
Jika setelah diberi obat, biasanya obat kumur, tapi anak tak jua sembuh, maka harus dicari penyebab lain. Mungkin karena kuman yang bertambah, pemakaian obat dengan dosis yang tidak tepat/kurang, atau cara memberi makanan pada anak sariawan menyebabkan anak trauma lagi di lidah. Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak memang rendah.
Menurut Rini, anak yang sering sariawan lebih banyak karena daya tahan tubuhnya rendah, juga karena kebersihan mulut dan gigi tak terjaga.
Jadi, jangan pernah bosan melatih si kecil untuk menjaga kebersihan mulut dan giginya.

Adapun gejala-gejala sariawan yang bisa Bunda deteksi antara lain:
  1. Jika sariawan disebabkan oleh jamur atau virus Herpes, si kecil akan mengalami demam tinggi hingga 400C
  2. Si kecil yang masih bayi mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya
  3. Menangis terus-menerus atau rewel
  4. Memuntahkan makanan atau bahkan menolak makanan yang Bunda berikan
  5. Jika si kecil sudah berusia balita dan bisa menunjukkan pusat rasa sakitnya, akan terlihat bentuk bulat yang berwarna keputihan atau kekuningan dengan diameter 1-5 mm.
Meskipun terlihat sepele, namun sariawan cukup mengganggu aktivitas keseharian si kecil, bahkan bisa membuatnya menjadi lemas dan tidak bergairah. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menghilangkan sariawan si kecil, yaitu:
  1. Pastikan kebutuhan cairan si kecil tetap tercukupi, karena ada beberapa anak yang juga tidak mau minum karena rasa sakit dari sariawan. Jika cairan tercukupi, si kecil terhindar dari dehidrasi.
  2. Berikan makanan atau minuman yang banyak mengandung vitamin C dan B, seperti tomat, apel, jeruk, dan sayuran hijau yang bisa diolah dalam bentuk buah/sayuran atau jus.
  3. Berikan makanan dengan tekstur yang lembut untuk memudahkan ia untuk mengunyahnya.
  4. Suapi makanan si kecil dengan sendok secara perlahan-lahan.
  5. Berikan minuman pada si kecil dengan menggunakan gelas. Jangan gunakan botol saat memberikan minuman pada si kecil untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan yang akan membuatnya semakin nyeri, bahkan trauma terhadap makanan.
  6. Jika sariawan disebabkan oleh jamur, maka biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur
 FARMAKOLOGI
OBAT YANG BISA DIGUNAKAN


Brand: : Taisho Pharmaceutical
Product Code:: G
Komposisi: Nystatin
Indikasi: Pengobatan kandidiasis pada ronggga mulut
Dosis: Dewasa dan anak : 1 - 6 mL (100000 - 600000 unit). Bayi : 1 atau 2 mL (100000 atau 200000 unit). Di berikan 4 kali sehari
Pemberian Obat: Berikan bersama makanan, biarkan didalam rongga mulut selama mungkin sebelum ditelan
Perhatian: Tidak boleh digunakan untuk terapi mikosis sistemik. Hentikan terapi jika timbul iritasi atau sensitiasi. Hamil dan laktasi
Efek Samping: Diare, rasa tidak nyaman pada gastrointestinal, mul dan muntah (dosis besar)
Kemasan: Suspensi 100,000 u/mL x 12 x 1      
Pemakaian: oleskan terlebih dahulu pada bagian bibir atau rongga mulut yang terlihat putih pada sikecil kemudian teteskan 4 x 1 ml. jangan diberikan bersama obat Lain atau yang berbahaya bersama ANTIBIOTIK.
untuk harga tergantung dari Brand (yang membuat), harga bisa mecapai Rp.20.000 sampai Rp.60.000

NON FARMAKOLOGI

1. Cuka sari apel 
Jamur dan cuka tidak dapat hidup berdampingan, sehingga cuka mampu mencegah pertumbuhan jamur pada mulut bayi. Oleskan beberapa tetes cuka sari apel ke puting payudara Anda untuk mencegah bayi Anda terkena sariawan.

2. Bawang putih 
Bawang putih adalah antibiotik alami. Tambahkan bawang putih segar ke dalam masakan agar bayi Anda juga dapat merasakan manfaat baiknya.

3. Minyak kelapa 
Minyak kelapa murni merupakan anti jamur alami yang sangat ampuh dan aman untuk bayi. Oleskan minyak kelapa ke puting payudara Anda dan ke mulut bayi untuk membantu mencegah pertumbuhan jamur.

4. Probiotik 
Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri sehat dan menciptakan lingkungan yang tidak ramah untuk jamur Candida. Tambahkan acar, yoghurt, atau kimchi ke dalam makanan Anda.

5. Hindari kelembaban 
Jamur sangat senang dengan lingkungan yang lembab, karena itu hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat agar jamur tidak berkembang pada payudara ibu.

6. Diet tepat 
Untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat pada ibu dan bayi, pastikan diet Anda kaya akan makanan sehat seperti biji-bijian dan menghindari makanan olahan dan gula. 

SEMOGA BERMANFAAT. AMIN
7. Udara segar Jamur dapat berkembang dalam lingkungan yang gelap dan lembap. Untuk itu, jangan pernah Anda memakai pakaian yang ketat agar jamur tidak berkembang di payudara. Memakai pakaian ketat akan membuat sirkulasi udara tidak lancar. Dengan begitu, bayi Anda tidak akan mengalami sariawan.

Read more at: http://ciricara.com/2012/11/05/ciricara-cara-menyembuhkan-sariawan-pada-bayi/
Copyright © CiriCara.com
inilah 6 cara yang bisa Anda lakukan: 1. Probiotik Makanan yang kaya akan probiotik bisa Anda dapatkan pada acar, kimchi, yoghurt, dan suplemen probiotik. Dengan mengonsumsi jenis makanan tersebut bisa menjaga keseimbangan bakteri sehat dan menciptakan lingkungan yang tidak ramah untuk jamur Candida. 2. Diet yang tepat Agar kekebalan tubuh Anda dan si bayi kuat, pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti biji-bijian dan menghindari makanan olahan dan gula. Jamur Candida bisa berkembang karena alergi pada makanan. Untuk itu, Anda harus mengonsumsi makanan yang sehat setiap harinya. 3. Cuka sari apel Jamur dan cuka tidak akan bisa hidup berdampingan. Oleh karena itu, cuka bisa mencegah pertumbuhan jamur pada mulut bayi. Jika bayi sedang sariawan, maka Anda bisa mengoleskan cuka sari apel ke puting payudara. Dengan begitu sariawan yang dialami si bayi lama-kelamaan akan hilang. 4. Minyak kelapa Minyak kelapa murni merupakan anti jamur alami yang sangat ampuh dan aman untuk si bayi. Anda bisa mengoleskan minyak kelapa ke puting payudara sehingga bisa mencegah pertumbuhan jamur di mulut si bayi. 5. Bawang putih Bawang putih merupakan bumbu dapur yang bisa dijadikan antibiotik dan kuaat untuk para ibu. Anda bisa menambahkan bawang putih segar ke dalam masakan agar bayi juga bisa merasakan manfaatnya. 6. Ekstrak biji grapefruit Ekstrak biji grapefruit merupakan anti jamur yang aman untuk si bayi. Cairkan dengan air, lalu Anda bisa teteskan ke mulut si bayi. Saat ditetesi, bayi akan merasa kepahitan. Namun, khasiatnya akan terasa untuk si bayi. 7. Udara segar Jamur dapat berkembang dalam lingkungan yang gelap dan lembap. Untuk itu, jangan pernah Anda memakai pakaian yang ketat agar jamur tidak berkembang di payudara. Memakai pakaian ketat akan membuat sirkulasi udara tidak lancar. Dengan begitu, bayi Anda tidak akan mengalami sariawan.

Read more at: http://ciricara.com/2012/11/05/ciricara-cara-menyembuhkan-sariawan-pada-bayi/
Copyright © CiriCara.com