Judul Penelitian
Isolasi Flavonoid dari Fraksi Etil Asetat Kaliks Rosel (Hibiscus sabdariffa L.)
Peneliti
Im Mlati
Siti Kusmardiyani
As'ari Nawawi Abstrak
Kaliks rosel (Hibiscus sabdariffa L.) secara tradisional dimanfaatkan sebagai bahan minuman yang diduga berkhasiat menurunkan tekanan darah. Mengingat golongan senyawa flavonoid memiliki berbagai aktivitas farmakologi, maka dalam penelitian ini diisolasi dan diidentifikasi salah satu senyawa flavonoid dari kaliks. Serbuk simplisia diekstraksi sinambung dengan alat Soxhlet menggunakan n-heksana, etil asetat dan methanol. Ekstrak etil asetat difraksinasi secara kromatografi cair vakum dan kromatografi kolom, kemudian dipisahkan secara kromatografi kertas preparatif. Isolat dikarakterisasi dengan penampak bercak aluminium klorida 5% pada pelat kromatografi lapis tiis dan kromatografi kertas, serta secara spektofotometri ultraviolet-sinar tampak. Penapisan fitokimia menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, tanin galat dan steroid/triterpenoid. Suatu senyawa flavonoid diisolasi dari ekstrak etil asetat secara kromatografi kertas preparatif. Isolat diduga merupakan senyawa glikosida flavonoid golongan flavon, yang mempunyai gugus hidroksil pada posisi 5, 7 dan 4’. Keterangan
Skripsi Tahun
2007 Tempat Penelitian
Sekolah Farmasi ITB Kandungan Kimia
Hasil: Isolat diduga merupakan senyawa glikosida flavonoid golongan flavon, yang mempunyai gugus hidroksil pada posisi 5, 7 dan 4’. Isolasi
Senyawa flavonoid diisolasi dari kaliks rosel dengan melalui beberapa tahapan yaitu penyiapan bahan, karakterisasi serbuk simplisia, penapisan fitokimia, ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi isolat. Penyiapan meliputi pengumpulan bahan, determinasi tanaman, dan pengolahan bahan menjadi serbuk simplisia.
Penapisan fiktokimia meliputi pemeriksaan golongan flavonoid, alkaloid, kuinon, tanin, steroid/triterpenoid, dan saponin. Simplisia diekstraksi menggunakan metode ekstraksi sinambung dengan alat Soxhlet. Ekstraksi dilakukan dalam tiga tahapan menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat. Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan penguap hampa udara berputar. Ekstrak dipantau menggunakan kromatografi lapis tipis.
Fraksinasi ekstrak dilakukan dengan kromatografi cair vakum silika gel, kemudian difraksinasi lebih lanjut dengan kromatografi kolom selulosa. Fraksi yang terpilih diisolasi secara kromatografi kertas preparatif. Kemurnian isolat diuji dengan kromatografi kertas dua dimensi. Isolat murni dikarakterisasi secara spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak dengan penambahan pereaksi geser. Pemeriksaan identitas botani menunjukkan bahwa bahan penelitian adalah Hibiscus sabdariffa L. Kaliks rosel digiling dan diolah menjadi serbuk simplisia. Dari hasil karakterisasi simplisia didapatkan kadar air 5,2%, kadar abu total 7,3%, kadar sari larut air 34,8%, kadar sari larut etanol 18,9%.
Suatu senyawa flavonoid telah diisolasi dari ekstrak etil asetat kaliks rosel. Ekstrak difraksinasi secara kromatografi cair vakum silika gel dan kromatografi kolom selulosa serta dimurnikan secara kromatografi kertas. Isolat diidentifikasi menggunakan spektrofotometri ultraviolet dengan penambahan beberapa pereaksi geser. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat adalah senyawa glikosida flavonoid golongan flavon yang mempunyai gugus hidroksi pada posisi karbon 5, 7dan 4’.
Isolat perlu dihidrolisi untuk mengetahui struktur lebih lanjut aglikon dari senyawa glikosida flavonoid tersebut.
Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernya Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id
Rabu, 15 Desember 2010
Home »
Fitokimia atau Farmakognosi
,
skripsi
» Isolasi Flavonoid dari Fraksi Etil Asetat Kaliks Rosel (Hibiscus sabdariffa L.)
1 comments:
tujuan dilakukan fraksinasi dengan etil asetat apa ???
Posting Komentar