Rabu, 15 Desember 2010

Air Mata



Ku tulis surat ini
Kala hujan gerimis
Rintik-rintik air berjatuhan
Menetes satu demi satu membasahi tanah, rumput yang hijau, dan bunga yang bermekaran
Ini kali kulihat air mataku turut mengikuti

Karena hati teringat
Begitu serasa sesak dalam tubuh, begitu rindu, begitu sepi
Ingin ku bertanya, “wahai sijantung hati”
Sedang apa kau disana?

Kini aku mengerti, dan aku harus merelakan hari kemarin
Walau resah dan lelah
Karena tekadku didalam hati
Menanti esok, lega, dan cerah

Tetapi semua hari terbenam dan lalu
Aku terus membiarkan hati ini untuk merindu
Menunggu untuk hari esok, Karena hasratku didalam dada
Mungkin esok aku bisa turut bahagia
“by Anggi Aryadi”

0 comments: